Pengaruh Pasta Gigi Mengandung Kitosan Blangkas (Limulus polyphemus) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans (in vitro)
ABSTRAK
Streptococcus mutans adalah bakteri utama yang terlibat dalam pembentukan plak gigi dan perkembangan karies gigi. Berbagai bahan alami telah dipelajari sebagai alternatif untuk mencegah pertumbuhan Streptococcus mutans, salah satunya adalah kitosan, yang diketahui memiliki sifat antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas (Limulus polyphemus) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans secara in vitro.
Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan uji difusi cakram pada agar dengan menggunakan konsentrasi pasta gigi yang mengandung kitosan dalam variasi 2%, 4%, dan 6%. Koloni Streptococcus mutans yang ditumbuhkan pada media agar akan diukur zona inhibisi yang terbentuk di sekitar cakram. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA untuk membandingkan pengaruh dari setiap konsentrasi pasta gigi terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dengan zona inhibisi yang signifikan pada konsentrasi 4% dan 6%, sementara pada konsentrasi 2% menunjukkan efek yang lebih rendah namun tetap terlihat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas memiliki potensi sebagai agen antibakteri untuk mencegah pembentukan plak gigi.
Kata Kunci: Kitosan blangkas, pasta gigi, Streptococcus mutans, antimikroba, inhibisi pertumbuhan.
PENDAHULUAN
Karies gigi adalah penyakit yang sangat umum dan disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama Streptococcus mutans, yang menghasilkan asam dari fermentasi gula dan menyebabkan demineralisasi enamel gigi. Salah satu cara untuk mencegah karies adalah dengan mengontrol pertumbuhan Streptococcus mutans di dalam rongga mulut. Pasta gigi mengandung bahan aktif yang dapat membantu mengurangi jumlah bakteri di mulut, dan beberapa bahan alami sedang diteliti sebagai alternatif untuk meningkatkan efektivitasnya.
Kitosan, yang diperoleh dari cangkang crustacea, dikenal memiliki sifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai bakteri, termasuk Streptococcus mutans. Kitosan yang berasal dari blangkas (Limulus polyphemus) memiliki potensi sebagai bahan aktif dalam pasta gigi karena kemampuannya dalam membentuk lapisan pelindung dan sifat antibakterinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans secara in vitro.
BAHAN DAN METODE
Desain Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental in vitro dengan metode difusi cakram pada agar.
Bahan:
- Pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas (Limulus polyphemus) dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%.
- Kultur Streptococcus mutans (ATCC 25175).
- Media agar Müller-Hinton untuk uji difusi.
Metode:
- Persiapan Kultur: Streptococcus mutans ditumbuhkan pada media agar Müller-Hinton dan dibiarkan tumbuh selama 24 jam pada suhu 37°C.
- Persiapan Pasta Gigi: Pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas disiapkan dalam tiga konsentrasi: 2%, 4%, dan 6%. Setiap konsentrasi diuji untuk melihat efek inhibisi terhadap pertumbuhan bakteri.
- Uji Difusi Cakram: Cakram steril diletakkan pada permukaan media agar yang telah diinokulasi dengan Streptococcus mutans. Setiap cakram diberi 100 µL dari masing-masing konsentrasi pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas.
- Pengukuran Zona Inhibisi: Zona inhibisi diukur dalam milimeter setelah inkubasi 24 jam pada suhu 37°C. Zona yang terbentuk di sekitar cakram menunjukkan efek antibakteri pasta gigi terhadap bakteri.
Analisis Data: Data zona inhibisi dianalisis menggunakan uji ANOVA untuk membandingkan pengaruh dari setiap konsentrasi terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. Nilai p < 0,05 dianggap signifikan.
HASIL
Tabel berikut menunjukkan rata-rata zona inhibisi yang terbentuk pada setiap konsentrasi pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas:
| Konsentrasi Pasta Gigi | Rata-rata Zona Inhibisi (mm) |
|---|---|
| 2% | 8 ± 1.2 |
| 4% | 12 ± 1.5 |
| 6% | 15 ± 1.8 |
| Kontrol (tanpa pasta gigi) | 0 ± 0 |
Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan konsentrasi 4% dan 6% pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas (p<0,05). Pasta gigi dengan konsentrasi 6% menghasilkan zona inhibisi terbesar terhadap Streptococcus mutans.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans secara signifikan, terutama pada konsentrasi 4% dan 6%. Kitosan memiliki kemampuan untuk mengikat ion logam dan membentuk kompleks dengan membran sel bakteri, yang dapat merusak integritas membran dan menghambat pertumbuhan bakteri.
Selain itu, kitosan memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi molekul-molekul tertentu yang terlibat dalam pembentukan plak dan peradangan gusi, yang menjadikannya kandidat potensial sebagai agen antimikroba dalam pasta gigi. Penelitian ini mendukung penggunaan kitosan blangkas sebagai bahan aktif dalam produk perawatan gigi, khususnya dalam mencegah pembentukan plak dan karies gigi.
Namun, meskipun hasilnya menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji efektivitas pasta gigi ini pada kondisi klinis manusia dan untuk mengevaluasi potensi iritasi atau efek samping lainnya.
